Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam kalender hijriah,Nama rajab di ambil dari kata at-Tarjib yang berarti takzim .Karena orang-orang jahiliah mengagungkan bulan ini dan tidak memperbolehkan perang di dalamnya 1.Bulan ini juga dinamakan Rajab al-Ashamm (Rajab yang tuli); karena di bulan ini tidak terdengar gerak peperangan dan suara senjata sebabtermasuk bulan suci, layaknya orang tuli yang tidak dapat mendengar.Masyarakat jahiliah menamainya Munshil al-Asinnah yang berarti orang yang mengeluarkan tombak dan anak panah dari tempatnya, sebab jika telah memasuki bulan Rajab,mereka mencabut mata tombak dan mata anak panah untuk membatalkan peperangan sebagai bentuk takzim terhadap bulan ini.
Bulan Rajab termasuk empat bulan haram (suci) yaitu:tiga bulan berturut-turut, Zulkaidah, Zulhijah dan Muharam, kemudian Rajab.Hal itu sebagaimana firman Allah SWT (Q. S . At-Taubah/9:36) :
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْن.٣٦َ
Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda: «ِاتَوَمَّ السُ اللهَقَلَ خَمْوَ يِهِتَئْيَهَ كَارَدَتْ اسِدَ قَانَمَّ الزَّنِإٌةَعَبْرَا أَهْنِا، مًرْهَ شَرَشَا عَنْ اثُةَنَّ، السَضْرَْالَْو،ٌمُرُحةَثَلََثُرْهَ شٌبَجَرَ، وُمَّرَحُمْالَ، وِةَّجِحْو الُذَ، وِةَدْعَقْو الُ: ذٌاتَيِالَوَتُمَانَبْعَشَى وَادَمُ جَنْيَي بِذَّ الَرَضُم
Artinya: Sesungguhnya waktu itu berputar sebagaimana keadaannya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun dua belas bulan, diantara bulan-bulan tersebut ada empat bulan yang haram (untuk berperang di dalamnya, pen). Tiga bulan berturut-burut, yaitu: Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab Mudhar, yaitu bulan diantara bulan jumada dan syaban. (HR.Bukhari (No 3197) dan Muslim (No 1679)).
Keistimewaan Bulan Rajab ditandai dengan berbagai keistimewaan dan juga pahala bagi umat Muslim yang secara optimal bisa memanfaatkannya.Berikut beberapa keistimewaan bulan rajab:
- Isra Miraj : Rajab merupakan bulan di mana Isra Miraj berlangsung, yang sekaligus menjadi keistimewaan bulan Rajab selanjutnya. Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW, dari Makkah ke Yerusalem dan kemudian melalui 7 Surga untuk bertemu Allah SWT dan mendapat perintah menjalankan salat 5 waktu. Kisah tersebut terjadi pada suatu malam pada tanggal 27 Rajab.
- Bulan kebaikan : Bulan Rajab merupakan bulan kebaikan karena pada malam satu Rajab adalah salah satu malam mustajab doa.
- Bulan menyambut ramadhan : Bulan Ramadhan akan datang setelah bulan Rajab dan Syaban. Penting bagi seluruh umat Islam untuk mulai mempersiapkan diri dari sekarang, meletakkan dasar-dasar kebiasaan yang baik dan membuat rencana tindakan untuk bulan yang penuh berkah ini.
- Do’a dan ibadah : Memperbanyak ibadah dan dzikir kepada Allah SWT karena akan menyambut bulan suci ramadhan. Dan juga memperbanyak berdo’a karena bulan rajab mustajab do’a.
- Dianjurkan untuk berpuasa
- Permohonan ampunan : Sepanjang bulan Rajab, umat Islam dianjurkan untuk bertobat. Disebutkan bahwa Allah Swt akan mengabulkan semua doa umat Muslim, termasuk permohonan ampun atas segala dosa yang pernah dilakukan.
Daftar Pustaka
Al-Munnajid. (2024). “20.Serba-serbi Bulan Rajab”.Bandung Barat.LAJNAH DAKWAH YAYASAN ISLAM AT-TAUBAH LEMBANG.
“Keistimewaan Bulan Rajab: Waktu yang suci untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. BAZNAS.
https://baznas.go.id/artikel-show/Keistimewaan-Bulan-Rajab:-Waktu-yang-Suci-untuk-Mendekatkan-Diri-kepada-Allah/324